Hi everyone! We're hard at work trying to keep our community clean, so if you see any spam, please report it here and we'll review ASAP!  Thanks a million!
8,819 Users Online
  • 640,129,772 Downloads
  • 1,696,349 Wallpapers
  • 1,565,068 Members
  • 12,971,712 Votes
  • 5,965,287 Favorites
tanipe
tanipe
Login to Become a Fan
 
ProfileWallpapers (0)Favorites (11)Journal (2)DiscussionContact Member
Journal for tanipeJournal for tanipe
Feb
1
Happy
Dalam industri pertanian, tentunya kita tahu banyak hal yang bisa di sejahterahkan, mulai dari tanaman, hasil panen, hingga petani itu sendiri. Lahan pertaniah menjadi area yang wajib di lindungi, terutama dari serangan penyakit atau hama. Mungkin banyak sekali lahan pertanian yang menjadi korban daripada gulma dan hama. Dua nama yang tidak akan luput dari dunia pertanian. Karena suka sekali mengganggu dan membuat tanaman menjadi mati seketika.

Pada dasarnya hama dan gulma adalah ancaman yang berbahaya bagi keberadaan tanaman, baik itu tanaman padi, sayur, buah, dan lain sebagainya. Banyak pertani yang kalang kabut untuk mengusir hama dan gulma tersebut. Oleh karena itu, kehadiran Sukses Bersama Petani di Bawah Naungan DGW ingin mengajak para petani di Indonesia sejahterah akan hama dan gulma. Salah satunya dengan menggunakan pestisida dan insktissida. Hal ini dilakukan untuk membudidayakan tanaman agar lebih meningkat hasil panennya. Tidak lagi fi serang hama atau gulma yang sering muncul di lahan pertanian.

Lalu bagaimana cara membudidayakan tanaman tersebut? Berikut ini beberapa teknik budidaya tanaman secara umum yang harus diperhatikan dan dilakukan.

Teknik pembibitan

Seperti tanaman-tanaman lain, dalam budidaya tanaman sayuran teknik pembibitan tentu juga diperlukan. Benih yang baik yang dipilih memiliki tanda-tanda seperti, bebas dari hama dan penyakit, memiliki daya tumbuh yang tinggi, memiliki daya kecambah sekitar 80%, dan riwayat induknya sehat serta produktif. Berdasarkan jenis tanamannya, terdapat beberapa perlakuan sebelum bibit disemai ataupun yang langsung dapat disemai. Teknik pembibitan yang juga harus diperhatikan adalah kecukupan akan kebutuhan gizi tanaman. Di masa pembibitan, bibit membutuhkan asupan air yang cukup, pupuk yang cukup, dan pencegahan akan organism pengganggu.

Teknik pengolahan tanah

Setelah melakukan pembibitan biasanya bibit harus dipindahkan ke lahan yang permanen. Lahan tersebut terlebih dahulu harus melalui berbagai proses pengolahan tanah sebagai persiapan. Proses pengolahan tanah dilakukan dengan menggemburkan tanah dan memastikan lahan telah sesuai dengan syarat-syarat tumbuh tanaman yang akan ditanam. Misalkan menyesuaikan pH dan kadar air. Dalam melakukan penggemburan, petani dapat mencangkul tanahnya secara biasa saja dan hingga merata.

Teknik penanaman

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebelum melakukan penanaman perlu dipastikan apakah tanaman yang akan ditanam perlu disemai atau tidak. Jika perlu, lakukan penyemaian dan jika tidak lanjutkan ke proses penanaman. Dalam hal penanaman, yang perlu diperhatikan adalah jarak menanam. Jarak menanam yang ideal adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan tanaman untuk tumbuh.

Teknik pemeliharaan

Dalam melakukan budidaya tanaman sayuran ada tiga jenis perawatan yang penting dan harus dilakukan. Perawatan yang pertama adalah dalam hal pengairan. Pengairan harus dilakukan secara teratur dan mencukupi kebutuhan sesuai jenis sayuran yang ditanam. Perawatan kedua adalah penyiangan atau pemangkasan. Pemangkasan dilakukan untuk menstimulasi tanaman sayuran untuk tetap produktif serta mengendalikan juga kemungkinan hama dan penyakit. Perawatan ketiga yang harus dilakukan adalah pemupukan. Sama seperti pada tanaman lain, pemupukan merupakan salah satu cara paling efektif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pemupukan dilakukan secara berkala sesuai jangka waktu serta dosis tertentu. Pastikan kebutuhan tanaman Anda tetap tercukupi.

Teknik panen dan pasca panen

Setiap tanaman sayuran memiliki masa panen yang berbeda-beda setelah waktu penanamannya. Ada yang dapat dipanen setelah 30 hari dan ada pula yang baru bisa dipanen setelah beberapa bulan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui waktu ideal tanaman sayuran dapat dipanen. Selain waktu panen, hal lain yang perlu diperhatikan adalah ciri-ciri sayuran sudah siap panen. Setiap sayuran memiliki cirinya sendiri. Jika syarat waktu panen serta ciri panen telah terpenuhi, maka sayuran telah siap dipanen.
Times Viewed: 80Bookmark and Share
0 responses have been posted to this journal entry. Post Your Response!
Advertisement
Previous Journal Entry

Recently Spotted Members


No members found. Be the first.